Dalam rangka mewujudkan visi ISI Denpasar pada tahun 2020 menjadi "Pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal", maka diperlukan rancangan strategis agarhal tersebut menjadi kenyataan. Untuk mewujudkan visi tersebut salah satu misi yang dicanangkan adalah dengan "meningkatkan penelitian (penciptaan) dan pengabdian masyarakat yang mendukung pendidikan dan kemajuan seni , ilmu pengetahuan dan teknologi. Selama ini, data base line kegiatan penelitian oleh dosen ISI Denpasar dianggap rendah. Hal ini terjadi karena mind set para dosen masih menempatkan hasil-hasil penciptaan yang cukup tinggi intensitasnya sebagai kegiatan penelitian.
Akan tetapi, faktanya hasil-hasil penciptaan tersebut tidak terakomodasi sebagai hasil penelitian dalam SIMLITABMAS DP2M Dikti, yang memang belum memenuhi mekanisme dan prosedur yang mesti dipenuhi sebagai sebuah proses kegiatan penciptaan yang berbasis penelitian.
Secara umum dosen-dosen ISI Denpasar masih dikatagorikan rendah dalam mengusulkan penelitian setiap tahunnya seperti data LP2M tahun 2015, jika dilihat dari jumlah dosen yang melebihi 225 orang menghasilkan 21 proposal penelitian dan pengabdian dengan melibatkan lebih kurang 42 dosen baik sebagai ketua maupun sebagai anggota. Berbagai spekulasi bermunculan menanggapi data tersebut namun belum didapatkan penyebab yang dapat diyakini kebenarannya karena harus dilakukan penelitian.
Ada beberapa hipotesis yang mengemuka berkaitan dengan masalah ini yaitu minat dosen masih kurang meneliti, banyak yang belum mampu menulis proposal dengan baik, sistem penelitian rumit, tidak ada kewajiban dari lembaga dan banyak pekerjaan diluar mengajar sehingga tidak sempat menulis proposal.
Melihat permasalahan yang tidak jelas tersebut kami di LP2M dari Kapuslit mencoba mendekati para dosen melalui Program Sosialisasi Penulisan Proposal Penelitian dengan metode partisipatif memberi dorongan tanpa bermaksud menggurui. Hal ini dilakukan karena disadari bahwa dosen-dosen tersebut sangat mampu menulis proposal, namun yang dirasakan redup adalah minat menuliskan ide-ide dalam bentuk bentuk proposal.
Disamping itu program ini kami rasakan ada manfaatnya dibandingkan dengan program yang sifatnya menggurui dan tidak kena pada sasaran yang akan dituju. Disamping itu ISI Denpasar pada saat ini telah masuk pada klaster non binaan dalam bidang penelitian maka pengelolaan penelitian dapat dikerjakan oleh lembaga melaui unit terkait sehingga peluang untuk memenangkan penelitian menjadi lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Metode yang dilakukan dalam program pendampingan ini adalah dengan metode ceramah dan pendekan konsultasi individual,