DENPASAR-Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar kembali menggelar rekontruksi seni langka . Kali ini kesenian yang direkonstruksi adalah Tari Legong Dedari di Banjar Adat Pondok, Desa Penguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
Rekontruksi Tari Legong Dedari secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor II ISI Denpasar Dr. Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.hum. dihadiri juga jajaran LP2MPP ISI, tokoh Banjar Pondok , Paguyangan Kaja, penari dan penabuh.
Wakil Rektor bidang umum dan keuangan, Dr. I Gusti Seramasara menyampaikan program ISI Denpasar mempunyai kewajiban membantu masyarakat, didukung dengan tenaga dosen. " Dalam upaya membangun kembali kesenian - kesenian yang hampir punah, ini bagian dari program ISI Denpasar turut serta peduli dan melindungi khasanah kesenian tradisi, terutama kesenian langka, ini bentuk pengabdian dan penelitian kita," kata Dr. Seramasara.
Diungkapkan, ISI membangun kembali kesenian- kesenian yang langka, tentunya tak lepas dari dukungan masyarakat yang memiliki kesenian hampir punah serta merekonstruksi kesenian yang sudah lama tidak aktif merupakan kewajiban kita bersama , dimana kita akan wariskan kesenian itu dari zaman ke zaman." ISI melaksanakan program rekontruksi hampir setiap tahun. Asalkan didukung oleh peran serta masyarakat sangat kuat, jika ingin mengungkap kesenian tradisi yang hampir punah, harus ada tokohnya , ada petunjuk- petunjuk atau bukti , baru kita lakukan rekontruksi," ucapnya.
Ketua Pelaksana Rekontruksi sekaligus koodinator pusat pengabdian masyarakat ISI Denpasar Dr Ketut Muka dalam sambutanya mengungkapkan rekontruksi ini sebagai bagian untuk membangkitkan kesenian - kesenian yang punah dan memiliki nilai historis." Mungkin saja kesenian sakral itu kita bisa temukan lewat tulisan, atau cerita -cerita para pelaku, tokoh atau pegiat seni yang masih hidup, atau secara ritual harus dipentaskan, seperti kita lakukan merekontruksi Legong Dedari di Banjar Pondok ," ungkap Muka didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE .
Dikatakan, LP2MPP memiliki peran ikut ambil bagian untuk melakukan penyelamatan dan membantu masyarkat di Bali. Rekontruksi merupakan bentuk pengabdian masyarakat, dengan melibatkan para dosen bersama - sama masyarakat sumber tokoh yang masih hidup maupun peninggalan yang ada.
Tokoh Banjar Pondok Made Pujawan menuturkan, sejarah Tari Legong Dedari ini sudah diterima secara turun menurun. Hanya saja para tetua kita hampir ratusan tahun lamanya belum pernah dibangkitkan. " Awalnya , masyarakat di Banjar Pondok mengalami musibah , dan melalui petunjuk orang pintar, Tari Legong Dedari ini harus disolahkan (dipentaskan ) saat upacara Tumpek Wayang, setiap 6 bulan, " terang Pujawan.
Saat ini sudah ada 12 penerus Tari Legong Dedari satu diantaranya Ni Ketut Bintang Agustini penari utama. " Rekontruksi yang dilakukan ISI Denpasar ini, bak sambut bergayung, karena sudah 3 tahun kami bersama tokoh di Banjar Pondok rencanakan, untuk membangkitkan tari ini, " ungkapnya.
Rekontruksi Tari Legong Dedari akan berlangsung 1 bulan, melibatkan 4 instruktur dari ISI Denpasar seperti Dr. I Ketut Suteja, Ni Wayan Suartini, Dr. I Gede Yudarta dan I Gede Mawan. Sedangkan I Wayan Pujawan dan I Wayan Jember adalah narasumber dari Banjar Pondok, Pengurangan Kaja.
Sejauh ini, ISI telah merekontruksi sejumlah kesenian langka diantaranya kesenian joged di Pujungan, Tabanan, Wayang Wong di Budakeling Karangasem, Legong Pingitan di Pengosekan, Membuat Prasi di Karangasem dan kerajinan dulang di Bangli.